Bertempat di Gedung Hutama Karya (HK Tower), Ikatan Alumni Universitas Diponegoro atau biasa disebut IKA UNDIP menggelar kegiatan “Mengenal Lebih Dekat Kandidat Rektor Undip Tahun 2024 -2029” pada Sabtu (1/4). Kegiatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa yang dipimpin Mas Ardiansyah.
Ketua panitia, Arwani Rahmat Pitoko menuturkan kegiatan ini menjadi wadah alumni bersilahturahmi sekaligus mengenal lebih dekat siapa bakal calon rektor Undip di lima tahun mendatang.
Ketua Umum IKA UNDIP, Abdul Kadir Karding dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya terhadap alumni yang dapat hadir serta berpartipasi untuk kemajuan IKA UNDIP. Melalui kegiatan ini, Abdul Kadir berharap dapat mengenal lebih jauh bakal calon rektor Universitas Diponegoro.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat mengenal bakal calon rektor Undip dan program apa yang akan canangkan untuk pengembangan Undip, pengembangan alumni, dan kebermanfaat di masyarakat,” tutur Abdul.
Ia juga mengingatkan sebagai alumni, tidak boleh memberikan keberpihakan pada satu calon saja.
Ketua IKA UNDIP Mas Abdul Karding
Dipandu Agita Mahlika Bangun, Jurnalis TV One, diskusi ini dibuka. Hadir secara langsung dua calon kandidat, Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol. Admin., Ph.D, selaku wakil rektor 3 bidang Komunikasi dan Bisnis dan Prof. dr. Muhamad Thohar Arifin, Ph.D., PA., Sp.BS (K).
Dibuka dengan pertanyaan, Kenapa ingin menjadi Rektor. Kedua calon memiliki jawaban yang berbeda. Prof. Thohar menyebutkan dari Fakultas Kedokteran belum ada rektor, sedangkan Prof. Budi merasa prihatin dengan permasalah pendidikan. Dalam diskusi ini, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya pada kedua calon.
Arif Havas Oegroseno, Dubes Jerman sekaligus alumni FH Undip bertanya bagaimana bakal calon rektor akan meningkatkan kemampuan riset sesuai dengan visi undip.
Prof. Budi menuturkan sebagai calon rektor, Ia ingin mengupayakan reduction dan afirmasi. Ia menggambarkan upaya yang akan dilakukan seperti sebuah sepeda. Dimana semua bagian dapat saling bekerjasama agar dapat bergerak.
Hal yang sama juga disampaikan Prof. Thohar. Ia menuturkan rencana untuk kemajuan Undip adalah melakukan kolaborasi sehingga menciptakan magic idea.
Pada sesi II, pertanyaan lebih diarahkan pada peran alumni. Ketua IKA UNDIP, Abdul Kadir membuka sesi ini dengan pertanyaan seputar konsodalisasi alumni dan Undip.
Prof. Thohar memberikan jawaban dengan mencontohkan pengedalian covid di Jakarta menjadi yang terbaik dan dipegang oleh alumnus FK Undip.
“Jakarta menjadi pengendalian covid terbaik dan itu dilakukan alumni kita. Ini menunjukan alumni kita memiliki intergritas, kejujuran, dan tanggung jawab profesi. Mereka adalah wajah undip.”
Prof. Budi merencanakan untuk mengembangkan jaringan dengan mencari dan mengembangkan potensi - potensi di luar Undip.
Pertanyaan lain ditanyakan Riza (FPIK) terkait pengkapitalisasi peran alumni, Surat Indrijarso (Fakultas Teknik) terkait masalah regulasi, dan Ahmad Redi (Ketua IKA FH) memastikan undip dapat mengklaim kembali hak IKA Undip atas Yayasan Undip.
Dalam setiap pertanyaan yang diajukan alumni, kedua calon rektor telah memberikan jawaban yang memuaskan. Diskusi ditutup dengan sesi dokumentasi bersama dua bakal calon rektor Universitas Diponegoro, moderator, Ketua Ika Undip dan Ketua Panita.
Diakhir acara, panitia memberika kenangan-kenangan untuk alumni yang menjadi sponsor terlaksananya kegiatan “Mengenal Lebih Dekat Kandidat Rektor Undip Tahun 2024 -2029”. Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini telah terjadi penandatangan MoU antara IKA UNDIP bersama interskill.