semasa kuliah di Jurusan Teknik Sipil, FT Universitas Diponegoro (1983 1989), Lukman Dia tidak hanya belajar. Pria kelahiran Cepu, 11 Desember 1963 ini juga aktif di organisasi kemahasiswaan. Pergaulan di organisasi membuat ia punya banyak teman di hampir semua fakultas. Kegiatan itu juga sangat berguna ketika memasuki dunia kerja
Sebelum lulus pun ia sudah menjajal bekerja di sebuah perusahaan developer di Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah lulus ia mendaftar ke PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tahun 1990 mulailah ia berkarier di BUMN yang merupakan perusahaan konstruksi tertua di Indonesia ini. PT PP berdiri pada tahun 1953
Selama 27 tahun bekerja di PP, semua jenjang jabatan sudah ia lakoni, dari mulai staf, lalu manajer proyek, kepala cabang, kepala divisi, hingga direktur. Apapun posisinya, Lukman selalu sungguhsungguh melaksanakan setiap tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Tak pernah ia meremehkan tugas. Setiap pekerjaan ia hadapi dengan serius, fokus, dan semangat membara. Tak peduli ia harus bekerja hingga lewat tengah malam. Berkat etos kerja yang tinggi tentu ada prestasi ia raih, tetapi ayah Anindita dan Diana ini enggan membeberkannya. Alasannya, ia takut membanggakan diri.
Di saat senggang Lukman mengisinya dengan bersepeda, berolah raga golf, nonton bola, atau mendengarkan musik. Menikmati bakso dan masakan Jawa kesukaanya juga tak dilewatkan, terutama mangut dan tengkleng ayam olahan isteri tercinta, Ika Mardianingsih. Menurutnya belum ada yang bisa mengalahkan tengkleng buatan Ika. Ia pun ingin berbisnis kuliner yang menyajikan olahan sang isteri sebagai menu unggulan
Zaman kuliah di Undip, Lukman bersama empat temannya yang berasal dari Jakarta, Solo, dan Cirebon, mengontrak rumah di kawasan Cinde. Rumah ini menjadi tempat nongkrong, mengerjakan tugas, dan berdiskusi. Lima sekawan ini bersamasama sejak semester dua hingga sepuluh. Sekarang pun mereka tetap berkomunikasi.
Berinteraksi antaralumni menurut Lukman sangat penting. Ia pun berharap adikadik kelasnya yang tergolong gen Y mau berorganisasi, berinteraksi dengan alumni, berkolaborasi supaya tambah wawasan. Hal ini akan menjadi bekal berharga ketika bekerja, bertemu dengan mitra maupun pimpinan.
Untuk Undip, Lukman berharap bisa menjadi universitas terbesar dan terbaik di Jawa Tengah, serta masuk lima besar di Indonesia.