Saat menjadi mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Hadjar Seti Adji merasa secara akademis ia biasa saja. Pengalaman berorganisasi lah yang membuatnya memiliki kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, ditambah keilmuan. Paduan kemampuan itu membuatnya punya fleksibilitas tinggi, sehingga sangat bermanfaat ketika masuk dunia kerja. “Unsur EQ (emotional quotient) yang membuat saya bisa sukses,” ungkapnya.
Berkarier di PT PP (Persero) Tbk., kian banyak pengalaman mahal yang mengisi dirinya. Apa pun tugas yang diperoleh, ia laksanakan dengan sungguh-sungguh, meski itu di luar ilmu teknik sipil. Rotasi tugas itu baginya merupakan pembelajaran terbaik.
Hadjar pernah menjadi orang lapangan yang tahu betul bagaimana mengeksekusi. Ia ikut menangani banyak proyek skala besar yang kompleksitas masalahnya besar, seperti proyek tol yang tingkat kesulitannya tinggi. Pengalaman itu membuat ilmunya lengkap.
Sewaktu menjadi Kepala Bagian Teknik ia dituntut mampu mempersiapkan suatu proyek, bagaimana menghitung tender, analisis metode pelaksanaan, administrasi kontrak, dan sebagainya. Selanjutnya ia menjadi Kepala Divisi SDM. Di sini ia seperti menemukan passion. “Saya orang teknik tapi enjoy banget sama SDM, ilmu yang menurut saya roh dari semuanya. Saya berlatih memahami manusia, memotivasi, mengembangkan, me-manage manusia. Ilmunya sangat fleksibel, tidak rigid seperti teknik,” tutur ayah tiga putra ini.
Tugas berikutnya yang ia emban adalah Kepala Cabang Jakarta, di mana ia mengembangkan banyak hal yang memberi nilai tambah dan meningkatkan daya saing bagi PP, contohnya keilmuan green building. Bahkan ia ikut mendirikan Green Bulding Consult Indonesia.
Saat menjabat Kepala Divisi Riset dan Teknologi ia dan tim mengembangkan digitalisasi konstruksi yang dikenal sebagai Building Information Modelling (BIM). Kala itu ia merangkap sebagai Kepala Divisi Pengembangan Bisnis. Di sini ia mempelajari seluk beluk pengembangan investasi. Ia merasa beruntung karena punya kesempatan dan kemauan untuk menangani tugas-tugas yang berlainan, sehingga bisa belajar ilmu lain di luar teknik.
Yang menarik ketika Kementerian BUMN membutuhkan sejumlah direksi. Saat itu Waskita Karya sedang didera masalah kecelakaan kerja berulang dan ada lima direksi diganti. “Saya tidak menduga ketika diwawancara untuk fit and proper ternyata saya terpilih masuk di Waskita Karya,” ujar suami Wahyuni Andari ini.
Sekarang ia menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Fleksibilitas Hadjar membuatnya mudah menjadi Waskita banget. Rekan kerja juga nyaman bekerja sama dengannya untuk melakukan perubahan-perubahan besar. Ia sudah membuktikan bahwa teori Zero to Hero bekerja dengan baik di Waskita Karya.
Dampak yang luar biasa terjadi setelah ia benahi SDM-nya. Dulu banyak kecelakaan dialami Waskita Karya. Namun sekarang, Waskita menjadi benchmarking untuk belajar K3, bahkan memperoleh penghargaan di tingkat internasional. Sistem IT juga diubah dengan menerapkan ERP/SAP, dan kini termasuk yang terbaik. Tak sedikit insan Waskita yang kini menjadi pembicara BIM di tingkat nasional maupun internasional.
Kemampuan memotivasi orang lain akhirnya membawa Hadjar menjadi motivator sekaligus praktisi. Tak sebatas untuk tim kerja, ia pun rutin mengisi kelas motivasi untuk anak SMP, SMA, guru, dokter, guru besar, juga militer dari siswa Akmil hingga jenderal bintang empat. “Saya easy going saja, tidak orientasi profit. Saya happy banget melakukan itu,” akunya.
Hadjar yang cenderung ekstrovert ini menyukai hobi yang sifatnya networking, seperti golf dan bersepeda dengan sepeda lipat. Waktu senggang ia gunakan untuk menyusun materi presentasi, membaca buku, nonton TV atau YouTube untuk mencari ide.
Pria kelahiran 14 November 1965 ini berharap bisa menjadi manusia dengan level tertinggi, yaitu manusia yang menginspirasi. Ia ingin meninggalkan warisan yang selalu diingat orang dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan sesuatu yang luar biasa.
Kepada adik-adik mahasiswa dan alumni Undip ia berpesan untuk berani keluar dari zona nyaman dan punya kemauan mempelajari hal baru.