Ketua Komite I DPD RI
Akhmad Muqowam
Menungso Sakdermo Hanglakoni

Drs. H. Akhmad Muqowam sempat tiga periode memegang amanah sebagai wakil rakyat di Senayan (periode 1997-2004, periode 2004-2009 dan periode 2009-2014). Pada Pemilu Legislatif tahun 2014, pria kelahiran Salatiga ini, terpilih menjadi anggota DPD RI yang mewakili Provinsi Jawa Tengah dan dipercaya memimpin Komite I.

AMQ, demikian panggilan trendnya, adalah anak pertama H. Achmad Asyikin (Alm.) dan Hj. Sufiyatun. Menyelesaikan S1 FISIP Universitas Diponegoro 1987. Ia sudah menunjukkan kesukaannya pada dunia politik sejak kuliah dan mengawali prakteknya di Organisasi Kemahasiswaan (PC PMII dan PW IPNU Jawa Tengah), juga sempat sebagai Ketua DPD II KNPI Semarang dan PW GP Ansor. Perjalanan yang lumayan panjang. Menungso sak dermo hanglakoni, katanya. Pindah ke Jakarta bergabung sebagai pengurus PP GP Ansor serta DPP KNPI bahkan berlanjut ke Organisasi Politik yang mendaulatnya sebagai Ketua DPP PPP (2007-2011). Perjalanan inilah yang kemudian berujung kepada karirnya di Lembaga Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan Lembaga Perwakilan Daerah (DPD RI). Hanya satu harapannya, semoga bermanfaat bagi orang lain.

Sosok yang sangat menjaga silaturahmi ini menikahi Hj. Titik Rahmawati dan dikaruniai 3 anak (Zaim, Ara dan Haqqi). Sebagai anggota legislatif, dia lebih mengutamakan fungsi legislatifnya (pembentukan perundang-undangan), bukan kepada fungsi pengawasan dan fungsi penganggaran (budgeting). Sederet karya karyanya antara lain terlibat dalam pembentukan UU Perkeretaapian (Ketua Komisi), UU Pelayaran (Ketua Komisi), UU Penerbangan (Ketua Komisi), UU Lalulintas (Ketua Komisi), UU Meteorologi dan Geofisika (Ketua Komisi) dan yang paling fenomenal, sebagai Ketua Pansus RUU Desa yang kemudian menjadi UU No. 6 Tahun 2014.

Kepada UNDIP, dia berharap bukan sekedar sebagai struktur dan fungsi yang kuantitatif. Jika mau jadi the ones, siapkan SDM yang berkarakter, bermoral dan tidak sekedar berilmu pengetahuan. UNDIP harus berperan kualitatif, jaga persatuan dan kekompakan untuk menjadikan UNDIP yang berkelas dunia.

Untuk IKA UNDIP, “gak enak lah, saya kan Waketum DPP IKA UNDIP... biar teman-teman saja yang menilai baik dan jeleknya. Pangapunten...”, katanya sambil tersenyum.